Arti Isim, Fi'il, Huruf dan Contohnya dalam Bahasa Arab
Ditulis pada: 04.16
Arti Isim, Fi’il dan Huruf
1. Isim
Arti isim adalah kata yang menunjukkan arti tertentu dan tidak ada keterkaitan dengan salah satu waktu (lampau, sekarang, akan datang). Seperti kata Zaidun “زَيْدٌ”, yang tidak terikat dengan waktu. Kata ini menunjukkan makna dengan sendirinya. Lebih jelasnya, ketika kita mengucapkan kata Zaidun “زَيْدٌ” tidak muncul pertanyaan kapan Zaid, atau sedang Zaid. Inilah yang dimaksud dengan pengertian tidak terikat dengan waktu.
Baca juga : Isim Mudzakkar dan Isim Muannats beserta Tanda-tandanya
2. Fi’il
Arti fi’il adalah kata yang menunjukkan suatu pekerjaan dan memiliki keterkaitan dengan salah satu waktu (lampau, sekarang, akan datang). Seperti kata nashara “نَصَرَ” (Dia (telah) menolong, yanshuru “يَنْصُرُ” (Dia (sedang/akan) menolong) dan kata unshur “أُنْصُرْ” (tolonglah). Dari ketiga contoh tersebut menunjukkan suatu arti secara mandiri dan terikat oleh waktu.
3. Huruf
Arti huruf dalam Nahwu adalah kata yang tidak mempunyai arti sempurna dan berfaidah tanpa beranding dengan kata/kalimah lainnya, yakni isim. Seperti huruf jer فِى, yang tidak memberi arti secara mandiri. Berbeda jika ia disandingkan dengan isim, seperti فِى البَيْتِ, yang berarti di dalam rumah. Dalam redaksi yang mudah dipahami, kalimah huruf adalah kata yang tidak memiliki tanda-tanda dari isim dan fi’il.
Baca juga: Pengertian dan Pembagian Jumlah Mufidah dalam Bahasa Arab
Contoh Isim, Fi’il dan Huruf
No | Kalimat/Jumlah | Kata/kalimah | Kategori | Indikasi |
---|---|---|---|---|
1 |
الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلَى كُلِّ عَمَلٍ (Kesabaran itu menolong segala pekerjaan) |
الصَّبْرُ | Isim | Terdapat alif+lam (ال) dan tidak terikat oleh waktu |
يُعِيْنُ | Fi’il | Menunjukkan arti kata kerja dan terikat dengan waktu | ||
عَلَى | Huruf | Tidak memiliki tanda-tanda isim, dan fi’il |
Keterangan:
- Kata yu’iinu “يُعِيْنُ” (menolong) termasuk kategori fi’il karena menunjukkan arti yang terikat dengan salah satu waktu, yaitu waktu sekarang atau yang akan datang.
- Kata as-shabru “الصَّبْرُ” (kesabaran) termasuk isim karena menunjukkan arti tertentu dan tidak terikat oleh waktu. Kita tidak boleh mengatakan telah kesabaran, sekarang atau akan kesabaran.
- Kata ‘ala “عَلَى” termasuk kategori huruf. Apabila kita berbicara pada seseorang dengan hanya memakai kata ini, tentu orang yang kita ajak berbicara tidak paham. Sebab, kata ini merupakan huruf yang jer yang membutuhkan majrur untuk menunjukkan maknanya.
Baca juga: Perbedaan Kalam dan Jumlah dalam Ilmu Nahwu
Dan untuk mengetahui suatu kata atau kalimah (isim, fi’il, huruf) dalam bahasa Arab, kita juga perlu memahami tanda-tanda kalimah (isim, fi’il, huruf) dari masing-masing tersebut. Jadi, untuk pembahasan tentang arti isim, fi’il huruf ini adalah pelajaran awal yang perlu tindakan lebih lanjut lagi.